PENGALAMAN NAIK BIS ANTAR KOTA DARI BUNGURASIH SURABAYA

Perjalanan di Jawa kali ini rada anti mainstream dari biasanya. Biasanya setelah landing di bandara Juanda langsung ada yang jemput entah pakde Dirno travel langganan atau pakai travel bandara . Sengaja tidak menghubungi pakde Dirno travel langganan , karna mau merasakan sensasi naik bis Damri dari Bandara Juanda ke Terminal Purabaya-Surabaya yang familiar disebut terminal Bungurasih. Suami awalnya melarang aku masuk terminal Purabaya Bungurasih. Suami bilang Terminal Bungurasih kayak terminalnya orang jahat. Pencopet, aneka preman ngumpul di sana. Tapi aku yakinkan pak suami , kalau aku nanti nggak masuk ke terminal, berhenti di luar terminal aja. 

Tanggal 24 Agustus 2023 perjalanan ke Jawa Timur untuk memenuhi jadwal kunjungan anak kami di IIBS Al Izzah Leadership School (ALS) di Kota Batu Jawa Timur. Dari Berau check in di bandara Kalimarau jam 06.00 wita, boarding time jam 06.30 wita. Ternyata pesawat delay karena cuaca Samarinda sedang tidak bagus. Jadi pesawat di tunda beberapa menit. Saya sengaja ambil rute Berau - Samarinda - Surabaya, karena transitnya nggak lama dibanding transit di Balikpapan. Kalau on schedule gak ada delay, jam 09.00  WIB sudah landing di Juanda Surabaya. Ternyata cuaca diluar perkiraan BMKG😀. 

Pukul  08.00 wita penumpang Wings Air jurusan Samarinda - Surabaya di panggil untuk segera naik pesawat. Naik lah kami. Setelah semua naik, pak pilot tiba tiba buka suara. Dikarenakan di bandara APT Pranoto Samarinda ketutup kabut, jarak pandang pak pilot agak terganggu maka penerbangan di tunda lagi sampai cuaca bandara Samarinda normal kembali. Dan, kami yang sudah duduk manis di kursi pesawat akhirnya turun lagi dengan membawa barang kabin masing-masing. Yaa, beruntung penumpangnya sabar sabar semuanya. Gak ada yang menggerutu misuh misuh karena pesawat tertunda. Tapi mau misuh misuh kek mana kalau memang alasan cuaca. ya, di jalanin aja. 

Jam 09.15 pesawat Wings Air dari Samarinda ada yang landing di runaway Kalimarau. Pertanda cuaca bandara Samarinda sudah bagus gak ketutup kabut lagi. Benar saja. Annauncer bandara Kalimarau menginformasikan untuk penumpang Wings Air IW- 1487 diharap naik ke pesawat. Alhamdulillah perjalanan lancar dan bisa landing di bandara APT Pranoto dengan mulus pukul 10. 15 wita. Karena pesawat delay di Berau, maka jadwal penerbangan lanjutan ke Surabaya yang tadinya ikut Superjet jam 9.00 akhirnya kami harus menunggu Superjet dari Makassar jam 12.30 . Huff.. Tak apalah, yang penting selamat sudah nyampe di pertengahan perjalanan. Sambil menunggu pesawat mendarat, mencari sarapan dulu di depan ruang tunggu . Langkahku berhenti di warung Coto Makassar. Request coto dengan isian lengkap (potongan daging dan jeroan ) ditemani teh panas . Pilihan dimeja terhidang ketupat dan buras. Aku ambil ketupat dulu, baru lanjut buras masuk ke kuah coto. Menurutku, enakan pakai ketupat ketimbang pakai buras. Tapi kembali lagi ke selera masing masing. 

Pesawat yang ditunggu sudah datang dan kamipun naik ke pesawat Super Jet , saudaraan sama  Batik Air  maupun Lion Air. Saudaraan juga sama Wings Air. Cuman, Wings Air kayaknya  khusus untuk bandara bandara kecil dan penerbangan pendek . Alhamdulillah, sampai Juanda Surabaya pukul 15.00 wib. Karena nggak ada bagasi aku langsung menuju pintu keluar. 

Di dekat pintu keluar berjajar loket taksi Blue Birds mapun taksi lainnya. Termasuk loket Bis Damri. Melangkahlah aku ke loket Damri. Sapaan Bapak penjaga loket " tujuan kemana bu ?" Ke Bungurasih Pak. Oke, 35 ribu bu .. Secarik karcis diserahkan padaku sambil aku sodorkan uang 50.000.Sambil mneyerahkan uang kembalian si bapak ngasih instruksi , "Nanti ibu keluar, ada bis parkir di depan dengan tulisan Damri, ibu naik saja. Karcisnya diserahkan sama kondekturnya.." 

Baik Pak terima kasih.. Maaf pak, musholla nya dimana ya Pak ? 

Si Bapak penjaga loket berseragam biru menunjukkan arah musholla . Lumayan jauh kata pak penjaga loket. Tapi mo gimana lagi . Daripada sholat di terminal Bungurasih yang belum tentu dapat musholla yang aman. Banyaknya kasus kotak amal musholla hilang , speaker masjid raib, bikin deg degan kalau masuk musholla terminal. 

Berjalanlah aku menuju arah yang disebutkan Si Bapak tadi. Dekat tangga hotel sebelah kiri ada tulisan musholla wanita. Sepanjang perjalanan banyak bapak bapak menawarkan taksi. " taksinya bu mau kemana...?" atau " monggo bu pakai harga Grab bu, dijamin nggak kemahalan. Musholla nya ketemu dan aku sholat jamak qoshor Dzuhur dan Ashar. 

Perjalanan kali ini lumayan panjang . Sebelum menjenguk anak di Kota Batu , saya berencana sungkem sebentar ke Bapak Ibu di Pati Jawa Tengah. Jadi, perjalanan dari Juanda lanjut ke Purabaya, selanjutnya naik bis menuju Juana. Biasanya nelpon rumah minta di jemput di bandara Juanda. Tapi kali ini mau ngasih kejutan ke Bapak Ibu. Pulkamnya tanpa ngasih tau beliau. Selesai sholat bergegas menuju parkiran bis Damri. Ups , baterai hape terlihat merah,  tinggal 10 %. Nyari nyari colokan di musholla gak ada samsek. Kayaknya memang disengaja gak dikasih colokan. Mungkin khawatir banyak pengunjung yang numpang charge hape sambil rebahan di musholla. Jadi sekalian aja nggak dikasih colokan. Aku cari cari di kursi  tunggu depan musholla juga gak nemu. Terpaksa numpang nyolok di dekat pintu kamar mandi. Tak apalah, nginfus hape dulu. Minimal 30an % lah. Melihat aku ngelesot dilantai nge gembel di bandara, datang lagi bapak bapak nawarkan jasa taksi. Males juga nanggapinya, tapi ya aku jawab juga tawaran mereka. 'Mboten pak'... Masih juga di kejar dengan pertanyaan pertanyaan standar. Huff, kek gini nih yang bikin malas berlama lama di bandara. Capek jawab satu persatu tawaran mereka. Kalau kita diem komentarnya bikin murka.

 "Oalah Bu, sampeyan bisu po'o ditanya kok diem aja.." atau " Cuman jawab ya atau nggak aja kok gak ada suaranya bu, jadi orang kok pelit .." atau " Penampilane sholekhah jebule bolone Markonah.."  

 Ya Allah, ujian tenan..

Salah satu sesebapak mendekati dengan suara memelas, "mau kemana bu bisa saya antar, kami driver grab bu tapi harga bisa nego. Cukup buat makan aja bu .. "

 Ke Bungurasih berapa pak ? ' akhirnya suara saya keluar lebih panjang . Tidak cuman kata "mboten , matur suwun .". 

"Saya kasih 80 lah bu nyampe Bungurasih.."

50 ribu boleh kah pak ? aku mencoba nawar. 

" ya oke lah bu daripada seharian nggak dapat penumpang.." 

Oke deal. Akhirnya gak jadi naik Damri. Beralih ke taksi offline. Biarin deh hangus karcis bus Damri 35.000. Mikirku kalau aku naik Damri pasti lelet dan bisa bisa masuk Bungurasih maghrib. Duh, lebih menyeramkan lagi. 

Selama perjalanan ke Bungurasih, pak sopir berpesan untuk hati hati di terminal Bungurasih. Banyak pencopet dengan penampilan macem macem. Kadang nyamar jadi penumpang. Jangan mau pake calo, pilih yang bis Patas atau eksekutif saja. Okey pak , makasih atas masukannya. Dan saya minta diturunkan di luar terminal saja. Menurutku relatif aman di luaran daripada di dalam terminal. Aku nggak bisa bayangkan kalau aku masuk di terminal, begitu dari taksi langsung dikerubuti bapak bapak dengan berbagai gaya. Yang pegang tas saya, yang narik koper, yang nanya nya ngegas dengan aksen Suroboyoan, ngerriiikk.. nggak kuat membayangkan 

Aku diturunkan di tempat yang relatif aman , banyak sesama penumpang yang menunggu bis di pinggir jalan. Begitu aku turun, langsung diriku di serbu dua bapak , nanya ke mana arah tujuanku. Aku jawab dengan mimik tegas dan percaya diri, Semarang pak, saya menunggu Patas aja .. Padahal jujur , aku udah lupa apa beda Patas sama eksekutif. Sebodo ah, yang penting selamat dari kerubutan bapak bapak sangar .

Lumayan lama menunggu bis Semarang. Ada sih yang lewat lewat jurusan semarang, tapi bis reguler tanpa AC. Sambil menunggu bis Semarang datang , sambil mengamati kehidupan sekitar terminal Purabaya Surabaya. 

Di sebelah saya berdiri,ternyata ada hotel tua. Nggak tau ya, emang tua atau nggak terawat karna keseringan kena debu dari lalulalang bis. Hotelnya terlihat kotor. Hotel Lumba Lumba Inn dan ada Hotel Weston. Tapi sepanjang aku berdiri,  ada saja mobil keluar masuk hotel tersebut. Nampak hiruk pikuk lalu lalang bis jurusan Banyuwangi, jurusan Jogja, Madura, Solo, Bandung, dan banyak jurusan dari Surabaya menuju kota di Jawa Timur maupun luar Jawa Timur. 

Tiba tiba ada seorang anak muda dengan perawakan badan kecil medekatiku..

" Ibu ke Semarang ya ?" 

Iya..

"275.000 bu sama makannya sekalian .. " tiba tiba dia nyodorkan selembar karcis tulisan spidol hitam di atas kertas karcis dengan angka 275.000. 

"Nggak mas, aku nggak pake makan.." Aku sambil mikir, ini kek nya calo deh. Aku baca baca di traveloka naik bus Surabaya- Semarang eksekutif  aja gak nyampe 175.000. Ini kok nyampe 275.000. Umpak umpakan nih anak.

"Kalau nggak pake makan 175.000 bu, itu bis nya sudah datang.. " dia nyodorkan karcis baru dengan tulisan angka 175.000

Aku lihat bis Wiji Lestari Patas berhenti di depanku. Kondekturnya turun sambil ngawasin aku. Kondekturnya pakai seragam dengan tulisan P.O Widji lestari. Melihat tatapan mata pak kondektur tiba tiba aku nyadar 

"Nggak mas, aku bayar diatas bis aja.." Jawabku tegas sambil mengangkat travel bag 18 inchi menuju ke bis Widji. Segera pak kondektur menyambut koperku dam]n segera di masukkan di bagasi bis yang ada di lambung bis. Aku segera disuruh naik bis disusul pak kondektur. 

Alhamdulillah, bis AC dengan kursi 2-2 dan lumayan longgar tidak berdesakan penumpangnya. Saat pak kondektur menyodorkan tiket, dia sempat bilang 

" tadi itu calo buuk gak usah di reken (di tanggapi)"

"Nggih pak, tadi nggak saya tanggapi juga , saya bilang saya bayar diatas bis aja .."

Saya serahkan uang 200 ribu ke pak kondektur , " Juana Pak.. " . Kemudian di kasih kembalian 60 ribu dengan secarik karcis warna pink. 

"Nanti ada istirahatnya kan Pak..?" tanyaku ke pak kondektur

" Ada bu..kalau ibu perlu pipis ada di belakang kamar mandinya.." sambil menunjuk ke arah belakang. 

Aku menoleh ke belakang. Sa tulisan kamar mandi dengan tempelan kertas bertuliskan " HANYA UNTUK KENCING. TIDAK UNTUK BERAK"

Oke, kita nikmati perjalanan kurleb 6 jam kedepan menuju Juana sambil berenang dialam mimpi.. Tapi sebelum bersiap memjamkan mata, aku nitip nge charge hape di dekat pak sopir. Ada 3 mata colokan yang memang disediakan untuk penumpang. Sebelumya sudah ku cari-cari colokan hape dekat tempat duduk, di dekat AC diatas kepala tapi tak kutemukan. Untung ada sesembak yang duduk didepan nanya ke kondektur , dimana kalau mau nge charge hape? dijawab pak kondektur didepan dekat pak sopir. Dan akupun bergegas mengikuti dibelakang sesembak yang juga bernasib sama denganku. Baterai hape low batt. 

Aku merasa aman nitip hape karena di sediakan tempat hape dan tidak banyak penumpang lalu lalang naik turun bis. Kecil kemungkinan ada penumpang jahil turun bis sambil nyamber hape. 

Karena gabut gak ada mainan ditambah capek badan, mata pun lebih mudah terpejam. Terbangun saat masuk Kota Tuban . Segera ku cek hape didepan, alhamdulillah aman. Aku ambil , dan ternyata kenaikannya gak signifikan. Lebih dua jam kok cuman 50an % . Huff.. tak apalah. 

Laju bis melambat dan berbelok ke sebuah warung makan. Semua penumpang di suruh turun bis. Akupun mengikuti langkah  penumpang didepanku. Turun bis dan menuju warung makan di depan bis. Warung makan dengan tampilan sederhana, menu prasmanan dan masakan padang. penumpang di suruh ambil sendiri. Akupun ambil ikan kuah asam, telur dadar dan ambil segelas teh yang telah disiapkan di sebelah kasih. Loh, bayar ternyata. Kirain dah include tarif karcis. Nyodorin makanan ke kasir untuk dihitung lauknya. Atas pilihan ambil 2 jenis lauk aku harus menebus dengan membayar 35.000 rupiah plus teh manisnya. Tak apalah..

Selesai makan, semua penumpang naik ke bis kembali. Pak kasir memanggil para penumpang bis Widji Lestari pakai toa. Mungkin untuk menghindari kalau ada penumpang yang ketinggalan di kamar mandi atau ketiduran di musholla rumah makan, hehehe..

Di atas bis Pak kondektur menghitung ulang penumpang dan bis pun mulai bergerak melanjutkan perjalanan kembali. Oke, masih 3 jam lagi perjalanan untuk nyampai di Juana. Ternyata akupun ketiduran lagi. Bersyukurnya terbangun saat pak kondektur teriak Rembang ..rembang. Wah sebentar lagi nyampai Juana. Estimasi nyampe Juana jam 9 malam nih. Oke, masih aman untuk naik ojek online.. Sebentar lagi ketemu Bapak Ibu ...


Komentar

Postingan Populer